Soal Capres, KIB Masih Pantau Semua Figur yang Punya Elektabilitas

Selasa, 13 Desember 2022 | 16:17 WIB
Soal Capres, KIB Masih Pantau Semua Figur yang Punya Elektabilitas
Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan (kiri), bertumpu tangan dengan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto (tengah) dan Plt Ketua Umum PPP Mardiono (kanan) pada pertemuan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) di Jakarta, Rabu (30/11/2022). ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) mengaku belum menentukan tokoh yang akan diusung untuk menjadi calon presiden pada pemilihan presiden 2024.

Saat ini, KIB menyebut masih mencari petunjuk tentang sosok capres yang tepat bagi koalisi.

"(Soal capres) kita lagi istikharah," kata Wakil Ketua Umum PPP, Arsul Sani, di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (13/12/2022).

Menurut Arsul, KIB nantinya akan melihat figur-figur yang saat ini memiliki elektabilitas baik. Pasalnya, elektabilitas yang tinggi menjadi cermin bagi potensi tokoh tersebut sehingga ada kemungkinan untuk diusung.

"Nanti lah lihat semua yang punya elektabilitas itu berarti punya potensi," kata Arsul.

Ridwan Kamil Jadi Incaran

Sementara itu, Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, ramai diberitakan menjadi 'rebutan' sejumlah partai, di antaranya adalah dua partai anggota KIB, yakni Golkar dan PAN.

Pria yang akrab disapa Kang Emil itu diketahui memang belum melabuhkan pilihan dan masih menimbang-nimbang ke partai mana ia akan bergabung.

Lantas, apakah geliat Golkar dan PAN dalam mengincar Emil sebagai kader merupakan pertanda bahwa KIB akan memasukkan namanya ke dalam daftar kandidat capres atau cawapres dari koalisi?

Menanggapi hal itu, Arsul Sani hanya menegaskan bahwa pihaknya tidak ikut-ikutan memperebutkan Emil menjadi kader.

"Kami enggak ikut rebutan yang jelas," kata Arsul.

Ia juga menegaskan bahwa hingga saat ini KIB belum membuka pendaftaran capres atau cawapres secara resmi. Dengan demikian, belum ada jawaban mengenai apakah Emil nantinya masuk dalam daftar atau tidak.

"Kami belum buka pendaftaran, enggak tahu dia daftar atau enggak. Nanti lah kalau sudah buka pendaftaran," ujar Arsul.

Reaksi PAN Emil Gabung Golkar

PAN mengaku tidak mempermasalahkan bila Ridwan Kamil akhirnya berlabuh ke partai Golkar. Sikap PAN yang legawa itu menyusul bergabungnya Emil ke Kosgoro 1957, organisasi sayap Golkar.

Ketua DPP PAN, Saleh Daulay, mengatakan pihaknya menghormati apapun pilihan Emil terkait hak politiknya.

"Termasuk untuk masuk Kosgoro. Bahkan, kalau pun akhirnya nanti bergabung dengan Golkar, itu adalah pilihan politik yang dijamin oleh konstitusi," kata Saleh dihubungi, Selasa.

Seperti diketahui, selain Golkar, PAN yang juga menginginkan Gubernur Jawa Barat itu untuk bergabung.

"Waktu itu, RK menyebut ada dua pilihan partai—salah satunya adalah PAN. Kami tentu senang jika memutuskan bergabung dengan PAN. Namun, kalau sekarang diputuskan ke Golkar, kami menghormati dan mengapresiasi," kata Saleh.

Saleh lantas mengungkapkan hubungan PAN dengan Kang Emil yang disebut sangat dekat.

"RK itu memang sangat dekat dengan PAN. Banyak kegiatan PAN yang dihadiri beliau. Karena sangat dekat, kami menganggapnya sudah seperti keluarga," ujar Saleh.

Sebelumnya, PAN secara terbuka mengungkapkan harapan agar Kang Emil dapat bergabung dengan partai mereka.

Hal ini disampaikan oleh Wakil Ketua Umum PAN, Viva Yoga Mauladi, di tengah beredarnya kabar bahwa Ridwan Kamil akan segera bergabung dengan partai Golkar. Viva menyebut dirinya berharap Kang Emil dapat bergabung dengan partainya.

"Maunya saya, sih, Kang Emil berlabuh di PAN agar hatinya tambah membiru," kata Viva pada Rabu (30/11/2022).

Bukan tanpa sebab, Viva menyebut Ridwan Kamil telah menjalin hubungan yang dekat dengan Zulkifli Hasan.

"PAN dan Bang Zulkifli Hasan dengan Kang Ridwan Kamil hubungannya dekat dan melekat," kata Viva.

Lebih lanjut, nama Ridwan Kamil juga menjadi salah satu nama yang diusulkan sebagai calon presiden dalam Rapat Kerja Nasional atau Rakernas PAN yang digelar pada Agustus lalu.

Meski demikian, Viva menegaskan bahwa dirinya tidak akan memaksa Ridwan Kamil untuk menjadi bagian dari PAN dan akan tetap mendukung Gubernur Jabar itu.

"Jika pun tidak ke PAN, PAN tetap 'I love you full' ke Kang Emil," tegasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI